Selasa, 23 Agustus 2016

Jenis-Jenis Kamera Video dan Alat Bantu

JENIS-JENIS KAMERA VIDEO




Definisi Kamera Video
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.


Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.

Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.



ALAT BANTU KAMERA VIDEO


1. Tripod
Berfungsi untuk menopang kamera, sehingga pada saat pengambilan video kamera tidak goyang,  berdiri dengan tegak dan tegar. Besar dan bahan tripod yang digunakan sebaiknya sesuai dengan berat dari kamera, tripod yang baik dapat diputar dengan halus tanpa menimbulkan hentakan. Tripod kelas atas pada pegangan tripod terdapat pengendali kamera (zoom, record, dll) dan tripod dapat kembali secara halus ke posisi 900.
Posisi kaki cameramen berada senyaman mungkin sewaktu melakukan pengambilan gambar baik pan kanan, dll. 

2. Dolly track
Alat untuk membantu kamera bergerak pada jalur track atau roda yang telah dibuat, tracknya biasanya berupa lingkaran, kiri-kanan, atau maju mundur sesuai kebutuhan. Kameramen berada diatas dolly track. Dolly track digerakan secara motor atau manual. 

3. Jimmy Jib
Berfungsi untuk mengambil gambar yang tidak mungkin kameramen berada diposisi itu. Kameramen mengendalikan kamera pada pegangan Jimmy Jib. Jika menggunakan Jimmy Jib maka cameramen membutuhkan TV High Resolusi untuk melihat video apa yang direkam dan LCD kamera.


Sumber:
http://fatahoers.blogspot.co.id/2013/01/jenis-jenis-kamera-video-definisi.html 
http://www.bupeko.com/alat-bantu-kamera-pada-broadcasting.html



Selasa, 09 Agustus 2016

Teknik Pengambilan Gambar Bergerak

1. Cara Mengoperasikan Kamera Video
     Langkah-langkah pengoperasian kamera video :

  1. Lepas penutup lensa
  2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke bawah
  3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah tanda panah. Secara otomatis viewfinder akan mati
  4. Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam   

    Mengoperasikan Kamera Video:
    Pada dasarnya pengoperasioan kamera video itu mudah. Apapun mereknya secara prinsip adalah sama. Pada bagian ini nanti akan banyak dibahas tentang bagaimana mengoperasikan kamera video khususnya Handycam dengan Merek Sony type SX44E.

     

    Menghidupkan power
    Untuk menghidupkan camcorder anda saat layar LCD terbuka, tekan POWER.


    Atur area geografis


    Setting tanggal dan waktu



    Menyiapkan media rekaman
    Media perekaman yang dapat digunakan berbeda-beda (Memorry, kaset atau hardisk) tergantung pada camcorder yang kita pakai. Ikon berikut akan ditampilkan di layar camcorder Sony SX44E.



    Memasukkan memory
    Buka penutup, arahkan ujung tumpul kartu memori seperti ditunjukkan dalam ilustrasi, dan masukkan kecelah kartu memori hingga berbunyi klik.


    1. Merekam Gambar
        Langkah-langkah yang dilakukan ketika kita merekam gambar adalah:
        a. Membuka penutup lensa 




      b. Bila tidak memakai tripod, kencangkan tali pegangan



      c. Buka layar camcorder
         Secara otomatis camcorder akan menyala, apabila tidak maka tekan tombol power.



     d. Tekan START/STOP untuk memulai merekam



     Bisa juga menyentuh simbol bulat warna merah pada bagian kiri bawah LCD


    Untuk berhenti merekam tekan kembali START/STOP, atau bisa juga dengan menyentuh symbol bulat warna merah pada bagian kiri bawah LCD.
     
      
    2. Control Dasar Kamera Video
     
     
    Ada enam control dasar pada kamera:

    1. Exposure:
    * Aperture
    * Shutter Speed
    * (ND Filter)
    * (Gain)
    2. Filter Colour
    3. White Balance
    4. Zoom
    5. Focus
    6. Audio Levels

    Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure.

    Exposure

    Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:

    ·Aperture (diafragma)

    Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

    · Shutter Speed

    Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

    · ND Filter

    Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

    · Gain

    Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).

    Filter Colour

    Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.

    Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.

    Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.

    White Balance

    Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.

    Cara menyetel white balance:

    * Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
    * Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
    * Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
    * Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
    * Kamera siap untuk merekam.

    Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.

    Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.

    Zoom
    Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).

    Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up

    Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.

    Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:

    Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa

    Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera

    Focus

    Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.

    depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.

    Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.

    Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

    3 hal yang menentukan depth of field :

    1. Panjang Fokal Lensa

    Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.

    2. f-stop/iris

    Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0

    3. Jarak kamera dengan objek

    Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman

    Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.

    Audio Levels
    Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton.


    1.       Sikut Menekan Tubuh

    Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di badan Sobat. Pastikan memegang kamera agar mudah memandu mata pada obyek yang akan di ambil.

    2.       Membuat Tumpuan Lengan Kiri

    Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedankan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini dipakai jika Sobat akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.

    3.       Tumpuan Kedua Sikut

    Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera. Jika Sobat lihat gambar disebelah kanan,ini slah satu teknik memegang kamera yang kurang benar,dimana tumpuan kamera hanya pada tangan kiri saja,kesalahan ini sering sekali dilakukan bahkan oleh fotografer profesional.

     4.       Memasang Kuda-kuda
    Bukan hanya dalam bela diri saja kita diwajibkan memasang kuda-kuda, namun dalam memotret pun hal ini wajib dilakukan agar bada Sobat lebih stabil dan tidak mudah goyang.

     5.       Gunakan Tumpuan Kaki Saat Memotret Pada Posisi Rendah Atau Jongkok

    Sobat harus ingat, dalam posisi ini kaki Sobat harus menjadi tumpuan tangan agar kamera tidak mudah goyang, dan menghasilkan gambar yang tajam.

     6.       Gunakan Benda Di Sekitar Untuk Menambah Kestabilan

    Jika Sobat sedang memotret Outdoor misalnya, Sobat bisa menggunakan berbagai benda yang ada disekitar Sobat untuk menjadi tumpuan, misalnya ; dinding, mobil, pohon, tiang listrik, dsb.

    7.       Memegang Kamera Pada Posisi Tiarap

    Untuk menambah esensial dan nilai seni ketika memotret, terkadang Sobat memerlukan angel lain seperti melakukan tiarap (angel katak), Sebagai tumpuan ketikan tiarap adalah dengan menggunakan sikut agar kamera lebih stabil, jangan mengandalkan tumpuan badan karena terkadang bada bisa gemetar jika terlalu lama.

    Sumber:
    http://aryofebriantoro.blogspot.co.id/2013/11/cara-mengoperasikan-kamera-video.html
    http://masasmoro.blogspot.co.id/2008/04/belajar-mengoperasikan-kamera-video.html 
    http://hanapuspa.blogspot.co.id/2015/10/teknik-memegang-kamera-video.html