Kamis, 05 November 2015

Sudut Pengambilan Gambar


1.  Zoom
Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa.Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga)

Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 80 Nikkor D
-Speed : 5 (with flash)
-Diafragma : 3.5
-ASA : 400
-White balance : flash

2. Panning
Teknik panning adalah saat kita memotret sambil menggerakkan kamera mengikuti arah gerakan subyek. Subyek yang kita ikuti akan terlihat lumayan tajam sementara lingkungan sekitar akan terlihat blur sehinnga memunculkan kesan motion (gerakan).
·         Set kamera di mode shutter priority
·         Berapa detik exposure yang dipakai ditentukan oleh kecepatan subyek, memotret panning orang jogging misalnya butuh 1/20 detik sementara balap mobil bisa 1/100 detik
·         Antisipasilah titik fokus subyek lalu gunakan manual fokus
·         Cara menggerakkan lensa tentu harus selembut mungkin mengikuti gerakan subyek, dan arahnya hanya horisontal, jadi hasil foto panningnya masih enak dilihat (kecuali anda berkehendak lain)
·         Jangan terlalu crop ketat dikamera, nanti subyek malah terpotong. Kasih ruang untuk gerakan subyek, crop di photoshop nanti
·         Latihan memegang kunci, trial and error kadang adalah sahabat terbaik kita


3.      Sudut pengambilan gambar:
a.      Bird Eye
Ini merupakan sudut pengambilan gambar yang dilakukan di atas,seperti burung terbang yang melihat ke bawah. biasanya untuk mengambil gambar dengan sudut ini dilakukan di atas gedung ataupun dengan helikopter.
     
b.      High Angle
Angle (bird Eye View) merupakan sudut pengambilan gambar yang dilakukan dengan menempatkan kamera lebih tinggi dari subyek yang diambil gambarnya. Pengambilan gambar bisa dari belakang, depan maupun samping. Tiga sudut pandang yang umum digunakan dalam pengambilan shot ini diantaranya (a) High angle shot, (b) Very high angle shot dan (c) Overhead shot (top angle).
                                                Pengambilan gambar high angle shot

Dengan menggunakan high angle subyek dapat dicitrakan tidak mempunyai kekuatan, terkesan lebih kecil, menjadi lemah, merasa tertekan, kesedihan yang mendalam, inferior, maupun hal lain yang bersifat minor. Subyek-subyek dalam shot ini contohnya seorang terdakwa dalam sebuah persidangan, orang yang dieksekusi mati,  orang sakit dan lain sebagainya.Selain digunakan untuk melemahkan posisi subyek, pegambilan gambar dengan high angle juga bisa digunakan untuk menciptakan kesan yang luas pada sebuah area.


                                              Contoh pengambilan gambar high angle
c.       Eye Level
Ini merupakan Sudut Pengambilan gambar dengan sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.

                           
d.      Low Angle
Low Angle (Frog Eye View) merupakan teknik pengambilan gambar yang memposisikan kamera berada lebih rendah secara horisontal dari subyek yang akan dibidik. Tiga sudut pandang yang umum digunakan dalam pengambilan shot ini diantaranya (a) Low Angle Shot, (b) Very low angle shot dan (c) botom angle

                                               Penempatan kamera low angle shot
                       
                                            Contoh low angle shot – Gapura Sriwedari Solo


e.       Frog Eye
Ini merupakan Sudut pengambilan gambar yang diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.












Selasa, 03 November 2015

komposisi foto digital


UKURAN BIDANG PANDANG PENGAMBILAN GAMBAR

1.      Extreme Close Up(ECU): pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.



2.      Close Up(CU) : gambar diambil dari jarak dekat. Dalam merekam suatu gambar subjek yang tengah melakukan aksi, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru.

3.      Medium Close Up(MCU) : menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu. Ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara.


4.      Mid Shot (MS): menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.


5.      Head shot/Big Close Up(BCU) : pengambilan gambar wajah yang memenuhi layar penampilan gambar.



6.      Medium shot: Teknik ini akan memvisualisasikan setengah dari keseluruhan bidikan obyek manusia misalnya dari ujung kepala hingga pinggang obyek atau seseorang. Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek beraktifitas. Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan keadaan seseorang atau komunitas melakukan sesuatu diantaranya makan, mengadakan rapat, melakukan pembicaraan dan sebagainya. Selain itu juga mengambil tampilan pada saat dua orang berbicara, sehingga bisa membuat penonton merasa berada sejajar dengan orang yang di tampilkan. 

7.      LongShoot (LS): pengambilan secara keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. Gambar diambil dari jarak jauh, objek terkena hingga latar belakang objek.
8.    Establishing Shot: shot pembuka dari suatu adegan yang memperlihatkan tempat dan waktu adegan itu berlangsung.

9.      Extreme Long Shot(ELS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.


Sumber: