1. Zoom
Zooming adalah teknik foto untuk
memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa.Perubahan panjang
fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.Untuk mendapatkan kesan gerak,
anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.Untuk
mendapatkan foto zooming secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga)
Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 80 Nikkor D
-Speed : 5 (with flash)
-Diafragma : 3.5
-ASA : 400
-White balance : flash
Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 80 Nikkor D
-Speed : 5 (with flash)
-Diafragma : 3.5
-ASA : 400
-White balance : flash
2. Panning
Teknik panning
adalah saat kita memotret sambil menggerakkan kamera mengikuti arah gerakan
subyek. Subyek yang kita ikuti akan terlihat lumayan tajam sementara lingkungan
sekitar akan terlihat blur sehinnga memunculkan kesan motion (gerakan).
·
Set kamera di mode shutter priority
·
Berapa detik exposure yang dipakai
ditentukan oleh kecepatan subyek, memotret panning orang jogging misalnya butuh
1/20 detik sementara balap mobil bisa 1/100 detik
·
Antisipasilah titik fokus subyek lalu
gunakan manual fokus
·
Cara menggerakkan lensa tentu harus
selembut mungkin mengikuti gerakan subyek, dan arahnya hanya horisontal, jadi
hasil foto panningnya masih enak dilihat (kecuali anda berkehendak lain)
·
Jangan terlalu crop ketat dikamera,
nanti subyek malah terpotong. Kasih ruang untuk gerakan subyek, crop di
photoshop nanti
·
Latihan memegang kunci, trial and error
kadang adalah sahabat terbaik kita
3.
Sudut
pengambilan gambar:
a.
Bird
Eye
Ini
merupakan sudut pengambilan gambar yang dilakukan di atas,seperti burung
terbang yang melihat ke bawah. biasanya untuk mengambil gambar dengan sudut ini
dilakukan di atas gedung ataupun dengan helikopter.
b.
High Angle
Angle (bird Eye View)
merupakan sudut pengambilan gambar yang dilakukan dengan menempatkan kamera
lebih tinggi dari subyek yang diambil gambarnya. Pengambilan gambar bisa dari
belakang, depan maupun samping. Tiga sudut pandang yang umum digunakan dalam
pengambilan shot ini diantaranya (a) High
angle shot, (b) Very high angle
shot dan (c) Overhead shot (top
angle).
Pengambilan gambar high angle
shot
Dengan menggunakan high
angle subyek dapat dicitrakan tidak mempunyai kekuatan, terkesan lebih
kecil, menjadi lemah, merasa tertekan, kesedihan yang mendalam, inferior,
maupun hal lain yang bersifat minor. Subyek-subyek dalam shot ini contohnya seorang
terdakwa dalam sebuah persidangan, orang yang dieksekusi mati, orang
sakit dan lain sebagainya.Selain digunakan untuk melemahkan posisi subyek,
pegambilan gambar dengan high angle juga
bisa digunakan untuk menciptakan kesan yang luas pada sebuah area.
Contoh
pengambilan gambar high angle
c.
Eye Level
Ini merupakan Sudut Pengambilan
gambar dengan sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik
tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan
pandangan mata seseorang yang berdiri.
d.
Low Angle
Low Angle
(Frog Eye View)
merupakan teknik pengambilan gambar yang memposisikan kamera berada lebih
rendah secara horisontal dari subyek yang akan dibidik. Tiga sudut pandang yang
umum digunakan dalam pengambilan shot ini diantaranya (a) Low Angle Shot, (b) Very low angle shot dan
(c) botom angle
Penempatan
kamera low angle shot
Contoh low angle shot – Gapura Sriwedari
Solo
e.
Frog Eye
Ini merupakan Sudut pengambilan
gambar yang diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah
memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar