Minggu, 27 Maret 2016

TATA CAHAYA


·      
1.      PENGERTIAN TATA CAHAYA
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.

2.      PRINSIP DASAR TATA CAHAYA
a)      Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light
b)       Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
c)       Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.



3.      FUNGSI TATA CAHAYA

Fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).

a)      Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.

b)      Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.

c)      Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.

d)   Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.


4.      PERALATAN TATA CAHAYA


a)      PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64 


 


·         Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
·    Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP 61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)
·        Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan dari acara tersebut
·         Terbuat dari aluminium
·         Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
·         Dilengkapi dengan filter frame
·         Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut



b)      Floodhalogen/CYC
 

·         Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt
·         Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
c)      Fresnel
 

·         Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt
·         Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera video



d)     Effect lights
 


     Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang berkapasitas 1500Watt dan 2000 Watt.
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console

e)      Scanners
 



·          Gerakan vertikal: ± 230°
·         Gerakan horisontal: ± 75°
·         Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas


f)       Moving lights


·         Gerakan vertikal: ± 540°
·         Gerakan horisontal: ± 267°
·       Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
·         Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi iris, zoom atau frost.
·       Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas

g)      Smoke machine
 

·        Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek
·         Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting console, atau manual

h)      Follow spot
 

· Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang menjadi sorotan utama,
  seperti MC, bintang tamu atau seseorang yang spesial dalam acara tersebut
 · Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga dengan jenis
   bohlam.
· Dikendalikan secara manual.

i)        City Light Color/Wash
 


·          Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash
·       Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan sebagai alternatif pengganti lampu PAR.
·         Kapasitas bohlam 2500 Watt
·         Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console

j)        Mirror ball
 

·         Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca
·         Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar
·         Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”

k)      Bohlam
 

 
 
Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.




Gb.204 Bohlam


Filament merupakan komponen yang mengubah panas listrik menjadi cahaya. Ukuran dan bentuknya bermacam-macam disesuaikan dengan ketahanan panas dan hasil cahaya yang dinginkan. Karena filament menghasilkan cahaya dari panas maka ia juga menjadi lemah karena panas sehingga mudah rusak. Oleh karena itu pemasangan dan pelepasan bohlam hendaknya dilakukan dengan hati-hati apalagi ketika kondisinya sedang menyala. Base, adalah dasaran untuk meletakkan bohlam pada dudukan yang sesuai dan merupakan komponen yang menghubungkan filament dengan arus listrik. Jenis dan bentuk base berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan dudukan yang disediakan pada masing-masing jenis dan merk lampu dari pabrikan tertentu.


l)        Reflektor dan Refleksi
Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan diarahkan. Lampu panggung menggunakan tiga jenis reflektor yaitu; ellipsoidal, spherical, dan parabolic. Reflektor ellipsoidal berbentuk lengkungan setengah elips (lonjong) yang mengelilingi lampu sehingga mencipatkan efek pancaran tiga dimensi. Jarak masing-masing sisinya terhadap sumber cahaya tetap. Karena bentuknya tersebut cahaya yang dihasilkan oleh reflektor ellipsoidal memiliki dua focal point (tittik temu fokus cahaya). Focal point 1 berasal dari titik fokus sumber cahaya (bohlam) kemudian memantul kembali ke reflektor yang hasil refleksinya membentuk titik focal point 2 baru kemudian menyebar (Gb.206). 
 



Gb.206 Reflektor ellipsoidal


Reflektor spherical memiliki bentuk sisi yang membulat. Jenis reflektor ini memancarkan seluruh cahaya langsung dari titik focal point ke reflektor yang merefleksikannya kembali melalui focal point tersebut sebelum memencar. Jika dibuat garis lingkaran imajiner maka panjang cahaya yang ditempuh masing-masing garis cahaya adalah sama. Gambar 207 memperlihatkan refleksi cahaya melalui reflektor spherical.
 


Gb.207 Reflektor spherical
Reflektor parabolic memiliki bentuk sisi parabola. Reflektor jenis ini merefleksikan cahaya langsung dari atau melalui focal point kemudian menyebar secara paralel membentuk cahaya yang diameternya hampir sama dengan diameter reflektor (Gb.208). Dengan demikian, diameter cahaya yang dihasilkan sangat tergantung dengan diameter reflektor. Contoh lampu sehari-hari yang menggu-nakan reflektor parabolic adalah lampu senter.


Gb.208 Refleksi prabolic

Selain refleksi yang dihasilkan melalui reflektor, cahaya juga akan mengalami refleksi setelah menyentuh objek penyinaran. Refleksi cahaya yang memantul setelah mengenai objek dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu specular, diffuse, spread, dan mixed. Refleksi specular (seperti cermin) memantulkan arah cahaya tanpa mengubah besaran cahaya alami dari sumbernya (Gb.209). 
 



Gb.209 Refleksi specular

Refleksi diffuse terjadi ketika cahaya yang mengenai permukaan objek memantul dengan pendar yang merata ke segala arah (Gb.210). Contoh dari refleksi diffuse adalah ketika cahaya diarahkan ke sebuah lukisan dua dimensi.

 

Gb.210 Refleksi diffuse

Refleksi spread sama seperti refleksi diffuse tetapi persentase masing­masing garis cahaya tidak sama. Cahaya yang mengenai objek dengan intensitas lebih tinggi garis cahayanya akan memendar dan direfleksikan lebih panjang dari yang lain (Gb.211).  Contoh refleksi spread adalah ketika cahaya mengenai gumpalan aluminium foil.
 





Gb.211 Refleksi spread

Refleksi mixed, merupakan refleksi campuran dari diffuse dan specular. Beberapa garis cahaya dipendarkan secara merata ke segala penjuru arah tetapi sebagian garis cahaya dipantulkan seperti cermin (Gb.212). Contoh refleksi mixed adalah ketika cahaya menyinari gagang pintu dari logam, jam tangan emas, atau lantai kayu yang mengkilat.



Gb.212 Refleksi mixed
5.      WARNA CAHAYA


a)      Warna Spectrum
Diantara kedua cahaya matahari dan lampu pijar buatan akan terlihat putih dengan mata telanjang. Tetapi, jika anda sorotkan melalui sebuah prisma, cahaya ini akan berpencar dan terbagi dalam wara pelangi. Efek ini menunjukkan bagaimana warna putih ada di setiap warna spektrum.
Ketika cahaya mengenai obyek, obyek tersebut menyerap beberapa warna spektrum dan memantulkan kembali sebagian besar warna lain. Banyaknya warna yang tidak di serap oleh obyek tetapi dipantulkan kembali ke mata kita adalah warna yang terlihat oleh mata manusia. Misalnya, tembok putih kebanyakan memantulkan spektrum warna hitam. Sehingga mata kita (sama hal nya lensa kamera) melihat sebagai warna putih. Sementara mawar merah memantulkan banyak spektrum warna merah dan menyerap sisa warna lain dalam spektrum, dan obyek hitam menyerap hampir keseluruhan spektrum warna.

b)      Warna Natural dalam Fotografi Berwarna
Warna natural dalam fotografi tidak se konsisten yang anda fikirkan. Pada waktu yang berbeda dalam satu hari, nuansa berbeda dalam spektrum warna mendominasi cahaya natural. Misalnya, di tengah hari, warna biru dalam spektrum warna di dominasi warna biru, menghasilkan caya “sejuk”. Foto yang di ambil pada tengah hari menghasilkan gambar yang paling jernnih, paling tajam dalam cahaya yang cerah.
Dalam kontras, warna cahaya pada waktu matahari terbit dan tenggelam lebih di dominasi oleh warna merah dalam spektrum warna. Biasa disebut sebagai cahaya hangat dalam dunia fotografi, cahaya matahari terbit dan tenggelam menghasilkan gambar yang lebih hangat dengan kontras yang lebih lembut.

c)      Cahaya Buatan dalam Fotografi
Ketika fotografer menggunakan sumber pencahayaan buatan, efek cahayanya tergantung pada jenis bohlam yang digunakan. Cahaya lampu pijar yang tersebar hangat menghasilkan efek yang berbeda secara dramatis dari yang dihasilkan oleh lampu jalan yang bercahaya tajam, sebarannya sempit, dan terfokus.
Foto yang diambil dengan lampu pijar biasanya menghasilkan gambar kekuningan. Fotografer dapat mengubah pewarnaan ini dalam dua cara. Yang pertama adalah menggunakan filter biru untuk mengalahkan warna kuningnya. Jika anda memilih menggunakan kamera film daripada kamera digital, anda dapat menggunakan film tungsten yang dirancang untuk lampu studio professional. Walaupun tidak sengaja dirancang bersama lampu pijar, film tungsten dapat mengurangi tone kuning, banyak digunakan dalam fotografi dalam ruangan.
Lampu neon menyebarkan cahaya yang seringkali terlihat sebagai cahaya ke hijauan. Menggunakan filter neon atau siang hari membantu menghilangkan warna yang tidak menarik.
Lampu jalan, sama seperti lampu neon, akan menimbilkan efek warna ke hijauan. Walaupun begitu, fotografer dapat menggunakan efek ini sebagai suatu efek yang menguntungkan: dalam kegelapan, efek kehijauan ini dapat menghasilkan efek yang misterius dan berhantu.

d)     Cahaya yang Menyebar dan Cahaya Langsung dalam Fotografi
Arah cahaya dalam fotografi itu penting: angle cahaya yang berbeda menghasilkan bayangan yang berbeda, mengubah penampakan subjek anda.
Cahaya dalam fotografi dapat di sebarkan atau langsung. Cahaya langsung, seperti cahaya dari sinar matahari siang hari, mengenai subjek dari satu arah. Jika anda mencari kontras tinggi antara cahaya dan bayangan, cahaya langsung adalah pilihan yang tepat.
Sementara itu, cahaya menyebar mengenai objek dari arah yang berlainan. Lampu neon adalah salah satu contoh cahaya yang menyebar dalam fotografi. Kekurangan kontras dari penyebaran cahaya menghasilkan warna yang lembut.

e)      Kamera Digital dan Pencahayaan dalam Fotografi
Kamera digital hadir dengan setting pencahayaan yang khusus. Berikut beberapa setting yang umumnya ada di digital kamera :
- Auto : ketika anda ingin kamera anda beradaptasi terhadap perubahan cahaya
- Cloudy : untuk penggunaan outdoor dalam cuaca mendung
- Dayllight atau Sunny : untuk penggunaan outdoor dan menghadirkan cahaya matahari
- Flash : untuk memotret gambar dengan flash
- Fluorescent : untuk suasana yang di dominasi lampu Neon atau Fluorescent
- Incadescent atau Tungsten : untuk lampu bohlam atau lampu pijar
- Manual : ketika anda ingin mengatur pencahayaan setiap shot nya. Ini memerlukan kecermatan fotografer denngan memotret kan kamera ke kertas putih untuk mengubah setting cahaya secara manual.

f)       Fotografi berwarna atau Hitam Putih?
Sementara pencahayaan sangat penting untuk fotografi berwarna, lebih penting lagi untuk fotografi hitam putih atau sepia. Sementara tampaknya hal ini berlawanan dengan intuisi, kurangnya warna berarti fitur kunci dari fotografi hitam putih adalah kontras antara cahaya dan bayangan.
Aturan dasar pencahayaan dalam fotografi yang berlaku untuk foto hitam putih sama seperti foto berwarna. Misalnya, cahaya langsung menciptakan kontras yang lebih tinggi daripada cahaya menyebar. Karena kontras antara cahaya dan bayangan lebih terlihat jelas dalam fotografi berwarna, sang fotografer harus memilih cahaya langsung ketika mengatur settingannya.

g)   Cahaya adalah salah satu pertimbangan terpenting untuk fotografer. Pada dasarnya, setiap fotografer menangkap efek cahaya dari setiap obyek, misalnya di ambil dari cahaya alami atau kehangatan dari cahaya lampu pijar. Fotografer yang memahami bagaimana mata dan lensa merasakan spektrum warna dan membuat cahaya tersebut berguna dalam fotografi.



Sumber: