·
1.
PENGERTIAN
TATA CAHAYA
Tata cahaya
adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar
kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga
penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu
kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera
video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan
pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia
saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan
peristiwa itu terjadi.
2. PRINSIP
DASAR TATA CAHAYA
a) Key
Light
Pencahayaan
utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling
dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam
desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas
subjek.Fill Light
b) Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk
menghilangkan
bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan
berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight.
Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
c) Back Light
Pencahayaan
dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak
“menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di
belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari
pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya.
Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan
pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
3.
FUNGSI TATA CAHAYA
Fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan,
dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).
a) Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu
memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung.
Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek
terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan
intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang
yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan
pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.
b) Dimensi.
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat
dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas
objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua
objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap
oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta
pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
c) Pemilihan.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan
area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih
adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya.
Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area
panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara
memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian
penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata
panggung yang dihadirkan.
d) Atmosfir.
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah
kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata
“atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung
dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki
oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat
diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu.
Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari
pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah
gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.
4.
PERALATAN
TATA CAHAYA
a) PAR 64 (Parabolic
Aluminized Reflector 64
· Berisi bohlam
PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
· Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3
(tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP 61 (medium/narrow spot), dan
CP 62 (flood)
· Penggunaan
macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan
dari acara tersebut
· Terbuat dari
aluminium
· Terdiri dari 2
warna, yaitu hitam dan silver
· Dilengkapi
dengan filter frame
· Biasanya
disertakan juga warna dari filter tersebut
b) Floodhalogen/CYC
· Berisi bohlam
halogen dengan kapasitas 1000 Watt
· Biasanya
digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
c) Fresnel
· Berisi bohlam
fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt
· Penggunaan lampu
jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk keperluan studio TV,
yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera video
d) Effect lights
Salah satu komponen dari
peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu
efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama
seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita
jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai
dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang
berkapasitas 1500Watt dan 2000 Watt.
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
e) Scanners
· Gerakan
vertikal: ± 230°
· Gerakan
horisontal: ± 75°
· Alat ini
mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan sekaligus
memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas
f)
Moving lights
· Gerakan
vertikal: ± 540°
· Gerakan
horisontal: ± 267°
· Lampu jenis ini
terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light
profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
· Memiliki
beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi iris,
zoom atau frost.
· Gerakan alat
ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang
lebih luas
g) Smoke machine
· Efek asap yang
dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang dipancarkan oleh lampu
PAR dan lampu efek
· Dapat
dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting console,
atau manual
h) Follow spot
· Alat ini
dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang menjadi sorotan
utama,
seperti MC,
bintang tamu atau seseorang yang spesial dalam acara tersebut
· Kapasitas
bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga dengan
jenis
bohlam.
· Dikendalikan secara manual.
i) City Light
Color/Wash
· Salah satu
peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash
· Dipakai untuk
membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan sebagai
alternatif pengganti lampu PAR.
· Kapasitas
bohlam 2500 Watt
· Dikendalikan secara
otomatis melalui komputer atau lighting console
j) Mirror ball
· Berupa bulatan
bola yang ditempeli dengan ratusan kaca
· Tidak
menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar
· Nama keren yang
sering diucapkan adalah “bola disko”
k) Bohlam
Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari
bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah
cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen
dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.
Gb.204
Bohlam
Filament merupakan komponen yang mengubah panas listrik
menjadi cahaya. Ukuran dan bentuknya bermacam-macam disesuaikan dengan
ketahanan panas dan hasil cahaya yang dinginkan. Karena filament menghasilkan
cahaya dari panas maka ia juga menjadi lemah karena panas sehingga mudah rusak.
Oleh karena itu pemasangan dan pelepasan bohlam hendaknya dilakukan dengan
hati-hati apalagi ketika kondisinya sedang menyala. Base, adalah dasaran untuk
meletakkan bohlam pada dudukan yang sesuai dan merupakan komponen yang
menghubungkan filament dengan arus listrik. Jenis dan bentuk base berbeda-beda.
Hal ini sesuai dengan dudukan yang disediakan pada masing-masing jenis dan merk
lampu dari pabrikan tertentu.
l) Reflektor dan Refleksi
Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari
dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang
kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang
berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan diarahkan. Lampu panggung
menggunakan tiga jenis reflektor yaitu; ellipsoidal, spherical, dan
parabolic. Reflektor ellipsoidal berbentuk lengkungan setengah elips
(lonjong) yang mengelilingi lampu sehingga mencipatkan efek pancaran tiga
dimensi. Jarak masing-masing sisinya terhadap sumber cahaya tetap. Karena
bentuknya tersebut cahaya yang dihasilkan oleh reflektor ellipsoidal memiliki
dua focal point (tittik temu fokus cahaya). Focal point 1 berasal dari titik
fokus sumber cahaya (bohlam) kemudian memantul kembali ke reflektor yang hasil
refleksinya membentuk titik focal point 2 baru kemudian menyebar
(Gb.206).
Gb.206
Reflektor ellipsoidal
Reflektor
spherical memiliki bentuk sisi yang membulat. Jenis reflektor ini memancarkan
seluruh cahaya langsung dari titik focal point ke reflektor yang
merefleksikannya kembali melalui focal point tersebut sebelum memencar. Jika
dibuat garis lingkaran imajiner maka panjang cahaya yang ditempuh masing-masing
garis cahaya adalah sama. Gambar 207 memperlihatkan refleksi cahaya melalui
reflektor spherical.
Gb.207
Reflektor spherical
Reflektor
parabolic memiliki bentuk sisi parabola. Reflektor jenis ini merefleksikan
cahaya langsung dari atau melalui focal point kemudian menyebar secara paralel
membentuk cahaya yang diameternya hampir sama dengan diameter reflektor
(Gb.208). Dengan demikian, diameter cahaya yang dihasilkan sangat tergantung
dengan diameter reflektor. Contoh lampu sehari-hari yang menggu-nakan reflektor
parabolic adalah lampu senter.
Gb.208
Refleksi prabolic
Selain
refleksi yang dihasilkan melalui reflektor, cahaya juga akan mengalami refleksi
setelah menyentuh objek penyinaran. Refleksi cahaya yang memantul setelah
mengenai objek dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu specular, diffuse,
spread, dan mixed. Refleksi specular (seperti cermin) memantulkan arah cahaya
tanpa mengubah besaran cahaya alami dari sumbernya (Gb.209).
Gb.209
Refleksi specular
Refleksi
diffuse terjadi ketika cahaya yang mengenai permukaan objek memantul dengan
pendar yang merata ke segala arah (Gb.210). Contoh dari refleksi diffuse adalah
ketika cahaya diarahkan ke sebuah lukisan dua dimensi.
Gb.210
Refleksi diffuse
Refleksi
spread sama seperti refleksi diffuse tetapi persentase masingmasing garis
cahaya tidak sama. Cahaya yang mengenai objek dengan intensitas lebih tinggi
garis cahayanya akan memendar dan direfleksikan lebih panjang dari yang lain
(Gb.211). Contoh refleksi spread adalah ketika cahaya mengenai gumpalan
aluminium foil.
Gb.211 Refleksi spread
Refleksi mixed, merupakan refleksi
campuran dari diffuse dan specular. Beberapa garis cahaya dipendarkan secara
merata ke segala penjuru arah tetapi sebagian garis cahaya dipantulkan seperti
cermin (Gb.212). Contoh refleksi mixed adalah ketika cahaya menyinari gagang
pintu dari logam, jam tangan emas, atau lantai kayu yang mengkilat.
Gb.212 Refleksi mixed
5. WARNA
CAHAYA
a) Warna Spectrum
Diantara kedua cahaya matahari dan lampu pijar buatan akan terlihat putih dengan mata telanjang. Tetapi, jika anda sorotkan melalui sebuah prisma, cahaya ini akan berpencar dan terbagi dalam wara pelangi. Efek ini menunjukkan bagaimana warna putih ada di setiap warna spektrum.
Ketika cahaya mengenai obyek, obyek tersebut menyerap beberapa warna spektrum dan memantulkan kembali sebagian besar warna lain. Banyaknya warna yang tidak di serap oleh obyek tetapi dipantulkan kembali ke mata kita adalah warna yang terlihat oleh mata manusia. Misalnya, tembok putih kebanyakan memantulkan spektrum warna hitam. Sehingga mata kita (sama hal nya lensa kamera) melihat sebagai warna putih. Sementara mawar merah memantulkan banyak spektrum warna merah dan menyerap sisa warna lain dalam spektrum, dan obyek hitam menyerap hampir keseluruhan spektrum warna.
Diantara kedua cahaya matahari dan lampu pijar buatan akan terlihat putih dengan mata telanjang. Tetapi, jika anda sorotkan melalui sebuah prisma, cahaya ini akan berpencar dan terbagi dalam wara pelangi. Efek ini menunjukkan bagaimana warna putih ada di setiap warna spektrum.
Ketika cahaya mengenai obyek, obyek tersebut menyerap beberapa warna spektrum dan memantulkan kembali sebagian besar warna lain. Banyaknya warna yang tidak di serap oleh obyek tetapi dipantulkan kembali ke mata kita adalah warna yang terlihat oleh mata manusia. Misalnya, tembok putih kebanyakan memantulkan spektrum warna hitam. Sehingga mata kita (sama hal nya lensa kamera) melihat sebagai warna putih. Sementara mawar merah memantulkan banyak spektrum warna merah dan menyerap sisa warna lain dalam spektrum, dan obyek hitam menyerap hampir keseluruhan spektrum warna.
b) Warna Natural dalam Fotografi
Berwarna
Warna natural dalam fotografi tidak se konsisten yang anda fikirkan. Pada waktu yang berbeda dalam satu hari, nuansa berbeda dalam spektrum warna mendominasi cahaya natural. Misalnya, di tengah hari, warna biru dalam spektrum warna di dominasi warna biru, menghasilkan caya “sejuk”. Foto yang di ambil pada tengah hari menghasilkan gambar yang paling jernnih, paling tajam dalam cahaya yang cerah.
Dalam kontras, warna cahaya pada waktu matahari terbit dan tenggelam lebih di dominasi oleh warna merah dalam spektrum warna. Biasa disebut sebagai cahaya hangat dalam dunia fotografi, cahaya matahari terbit dan tenggelam menghasilkan gambar yang lebih hangat dengan kontras yang lebih lembut.
Warna natural dalam fotografi tidak se konsisten yang anda fikirkan. Pada waktu yang berbeda dalam satu hari, nuansa berbeda dalam spektrum warna mendominasi cahaya natural. Misalnya, di tengah hari, warna biru dalam spektrum warna di dominasi warna biru, menghasilkan caya “sejuk”. Foto yang di ambil pada tengah hari menghasilkan gambar yang paling jernnih, paling tajam dalam cahaya yang cerah.
Dalam kontras, warna cahaya pada waktu matahari terbit dan tenggelam lebih di dominasi oleh warna merah dalam spektrum warna. Biasa disebut sebagai cahaya hangat dalam dunia fotografi, cahaya matahari terbit dan tenggelam menghasilkan gambar yang lebih hangat dengan kontras yang lebih lembut.
c) Cahaya Buatan dalam Fotografi
Ketika fotografer menggunakan sumber pencahayaan buatan, efek cahayanya tergantung pada jenis bohlam yang digunakan. Cahaya lampu pijar yang tersebar hangat menghasilkan efek yang berbeda secara dramatis dari yang dihasilkan oleh lampu jalan yang bercahaya tajam, sebarannya sempit, dan terfokus.
Foto yang diambil dengan lampu pijar biasanya menghasilkan gambar kekuningan. Fotografer dapat mengubah pewarnaan ini dalam dua cara. Yang pertama adalah menggunakan filter biru untuk mengalahkan warna kuningnya. Jika anda memilih menggunakan kamera film daripada kamera digital, anda dapat menggunakan film tungsten yang dirancang untuk lampu studio professional. Walaupun tidak sengaja dirancang bersama lampu pijar, film tungsten dapat mengurangi tone kuning, banyak digunakan dalam fotografi dalam ruangan.
Lampu neon menyebarkan cahaya yang seringkali terlihat sebagai cahaya ke hijauan. Menggunakan filter neon atau siang hari membantu menghilangkan warna yang tidak menarik.
Lampu jalan, sama seperti lampu neon, akan menimbilkan efek warna ke hijauan. Walaupun begitu, fotografer dapat menggunakan efek ini sebagai suatu efek yang menguntungkan: dalam kegelapan, efek kehijauan ini dapat menghasilkan efek yang misterius dan berhantu.
Ketika fotografer menggunakan sumber pencahayaan buatan, efek cahayanya tergantung pada jenis bohlam yang digunakan. Cahaya lampu pijar yang tersebar hangat menghasilkan efek yang berbeda secara dramatis dari yang dihasilkan oleh lampu jalan yang bercahaya tajam, sebarannya sempit, dan terfokus.
Foto yang diambil dengan lampu pijar biasanya menghasilkan gambar kekuningan. Fotografer dapat mengubah pewarnaan ini dalam dua cara. Yang pertama adalah menggunakan filter biru untuk mengalahkan warna kuningnya. Jika anda memilih menggunakan kamera film daripada kamera digital, anda dapat menggunakan film tungsten yang dirancang untuk lampu studio professional. Walaupun tidak sengaja dirancang bersama lampu pijar, film tungsten dapat mengurangi tone kuning, banyak digunakan dalam fotografi dalam ruangan.
Lampu neon menyebarkan cahaya yang seringkali terlihat sebagai cahaya ke hijauan. Menggunakan filter neon atau siang hari membantu menghilangkan warna yang tidak menarik.
Lampu jalan, sama seperti lampu neon, akan menimbilkan efek warna ke hijauan. Walaupun begitu, fotografer dapat menggunakan efek ini sebagai suatu efek yang menguntungkan: dalam kegelapan, efek kehijauan ini dapat menghasilkan efek yang misterius dan berhantu.
d) Cahaya yang Menyebar dan Cahaya
Langsung dalam Fotografi
Arah cahaya dalam fotografi itu penting: angle cahaya yang berbeda menghasilkan bayangan yang berbeda, mengubah penampakan subjek anda.
Cahaya dalam fotografi dapat di sebarkan atau langsung. Cahaya langsung, seperti cahaya dari sinar matahari siang hari, mengenai subjek dari satu arah. Jika anda mencari kontras tinggi antara cahaya dan bayangan, cahaya langsung adalah pilihan yang tepat.
Sementara itu, cahaya menyebar mengenai objek dari arah yang berlainan. Lampu neon adalah salah satu contoh cahaya yang menyebar dalam fotografi. Kekurangan kontras dari penyebaran cahaya menghasilkan warna yang lembut.
Arah cahaya dalam fotografi itu penting: angle cahaya yang berbeda menghasilkan bayangan yang berbeda, mengubah penampakan subjek anda.
Cahaya dalam fotografi dapat di sebarkan atau langsung. Cahaya langsung, seperti cahaya dari sinar matahari siang hari, mengenai subjek dari satu arah. Jika anda mencari kontras tinggi antara cahaya dan bayangan, cahaya langsung adalah pilihan yang tepat.
Sementara itu, cahaya menyebar mengenai objek dari arah yang berlainan. Lampu neon adalah salah satu contoh cahaya yang menyebar dalam fotografi. Kekurangan kontras dari penyebaran cahaya menghasilkan warna yang lembut.
e) Kamera Digital dan Pencahayaan dalam
Fotografi
Kamera digital hadir dengan setting pencahayaan yang khusus. Berikut beberapa setting yang umumnya ada di digital kamera :
- Auto : ketika anda ingin kamera anda beradaptasi terhadap perubahan cahaya
- Cloudy : untuk penggunaan outdoor dalam cuaca mendung
- Dayllight atau Sunny : untuk penggunaan outdoor dan menghadirkan cahaya matahari
- Flash : untuk memotret gambar dengan flash
- Fluorescent : untuk suasana yang di dominasi lampu Neon atau Fluorescent
- Incadescent atau Tungsten : untuk lampu bohlam atau lampu pijar
- Manual : ketika anda ingin mengatur pencahayaan setiap shot nya. Ini memerlukan kecermatan fotografer denngan memotret kan kamera ke kertas putih untuk mengubah setting cahaya secara manual.
Kamera digital hadir dengan setting pencahayaan yang khusus. Berikut beberapa setting yang umumnya ada di digital kamera :
- Auto : ketika anda ingin kamera anda beradaptasi terhadap perubahan cahaya
- Cloudy : untuk penggunaan outdoor dalam cuaca mendung
- Dayllight atau Sunny : untuk penggunaan outdoor dan menghadirkan cahaya matahari
- Flash : untuk memotret gambar dengan flash
- Fluorescent : untuk suasana yang di dominasi lampu Neon atau Fluorescent
- Incadescent atau Tungsten : untuk lampu bohlam atau lampu pijar
- Manual : ketika anda ingin mengatur pencahayaan setiap shot nya. Ini memerlukan kecermatan fotografer denngan memotret kan kamera ke kertas putih untuk mengubah setting cahaya secara manual.
f) Fotografi berwarna atau Hitam Putih?
Sementara pencahayaan sangat penting untuk fotografi berwarna, lebih penting lagi untuk fotografi hitam putih atau sepia. Sementara tampaknya hal ini berlawanan dengan intuisi, kurangnya warna berarti fitur kunci dari fotografi hitam putih adalah kontras antara cahaya dan bayangan.
Aturan dasar pencahayaan dalam fotografi yang berlaku untuk foto hitam putih sama seperti foto berwarna. Misalnya, cahaya langsung menciptakan kontras yang lebih tinggi daripada cahaya menyebar. Karena kontras antara cahaya dan bayangan lebih terlihat jelas dalam fotografi berwarna, sang fotografer harus memilih cahaya langsung ketika mengatur settingannya.
Sementara pencahayaan sangat penting untuk fotografi berwarna, lebih penting lagi untuk fotografi hitam putih atau sepia. Sementara tampaknya hal ini berlawanan dengan intuisi, kurangnya warna berarti fitur kunci dari fotografi hitam putih adalah kontras antara cahaya dan bayangan.
Aturan dasar pencahayaan dalam fotografi yang berlaku untuk foto hitam putih sama seperti foto berwarna. Misalnya, cahaya langsung menciptakan kontras yang lebih tinggi daripada cahaya menyebar. Karena kontras antara cahaya dan bayangan lebih terlihat jelas dalam fotografi berwarna, sang fotografer harus memilih cahaya langsung ketika mengatur settingannya.
g) Cahaya adalah salah satu
pertimbangan terpenting untuk fotografer. Pada dasarnya, setiap fotografer
menangkap efek cahaya dari setiap obyek, misalnya di ambil dari cahaya alami
atau kehangatan dari cahaya lampu pijar. Fotografer yang memahami bagaimana
mata dan lensa merasakan spektrum warna dan membuat cahaya tersebut berguna
dalam fotografi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar